Pages

Thursday, December 27, 2012

Secret Santa BBI 2012

Yeaaaay. Akhirnya buku dari Secret Santa sudah datang. 

Aku baru pertama kali mengikuti event Secret Santa Blogger Buku Indonesia (BBI) 2012. Anggota BBI yang ikut akan mengirimkan buku yang ada di wishlist si X. Siapa yang menjadi Santa dan X sudah diundi oleh panitia SS yaitu Ndari dan Oky. Namanya juga “Secret” jadi untuk mengirimkan paketnya hanya tertulis 'Santa', identitas pengirim disembunyikan melalui ‘riddle’ yang berupa petunjuk nama si Secret Santa tersebut. Aku termasuk yang pusing waktu nyusun riddle buat X. Hehehe. 

Thanks ya Santa udah kasih ‘The Naked Traveler 4 – Trinity’. Udah jadi wishlistku dari buku ini diterbitkan.

Kalau liat resinya siy hanya tertulis “Santa – Jakarta”. Tapi kalau diperhatikan lebih seksama kelihatan Tiki cabang mananya langsung aku terpikir satu orang. Biar lebih pasti coba lihat riddlenya dulu. Susah engga ya riddle nya Santa? Bingo! Aku tahu siapa kamu. ;) Mwihihihihi





Wednesday, December 19, 2012

The Fault in Our Stars

The Fault in Our StarsThe Fault in Our Stars by John Green


My rating: 4 of 5 stars





LIVING OUR BEST LIFE TODAY

Pertama kali Hazel Grace didiagnosa kanker tiroid stadium IV pada usia 13 tahun.  Lalu tumor menyebar ke paru-paru. Keajaiban terjadi pada Hazel Grace ketika Phalaxinfor, obat yang masih dalam percobaan,bisa menghentikan pertumbuhan tumornya. Hazel tidak lepas dari tabung oksigen untuk membantunya bernapas. Untuk mengurangi depresi, Hazel diminta ibunya untuk bergabung dengan Support Group. Dalam Support Group ini,Hazel bertemu dengan pasien-pasien kanker lainnya. Isaac yang menderita kanker mata. Dan seorang cowok yang memandang Hazel dengan tajam,dia lah Augustus Waters. Augustus adalah cancer survivor dari osteosarcoma, kanker tulang dan telah kehilangan satu kakinya. Augustus bergabung dengan Support Group karena dorongan temannya,Isaac.

Hazel beruntung dianugerahi orang tua yang menyayanginya. Hazel adalah putri tunggal. Ibunya setia mendampinginya. Seperti remaja lainnya kadang-kadang Hazel bersitegang dengan orang tuanya,yang penyebabnya berkaitan dengan kondisinya  “You are not a grenade, not to us. Thinking about you dying makes us sad, Hazel, but you are not a grenade. You are amazing. You can’t know, sweetie, because you’ve never had a baby become a brilliant young reader with a side interest in horrible television shows, but the joy you bring us is so much greater than the sadness we feel about your illness.

Hazel mempunyai buku favorit An Imperial Affliction yang ditulis oleh Peter Van Houten. Buku ini menghantarkan dia dengan kisah yang manis bersama Augustus Waters. Mereka penasaran dengan ending yang menggantung. Sementara Peter Van Houten telah pindah ke Belanda dan tidak menerbitkan karya lagi. Augustus dapat menghubungi Peter Van Houten melalui email. Peter tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Hazel.  Mereka harus datang ke Amsterdam dan menemui Peter Van Houten sendiri.

Perjalanan ke Amsterdam memerlukan persiapan yang matang. Dokter memastikan kondisi Hazel aman untuk bepergian jauh. Sayang sekali, sambutan Peter tidak menyenangkan dan membuat Hazel menangis. Ada satu berita yang mengkhawatirkan yaitu kanker kembali hadir di tubuh Augustus.

Hazel mencoba menyemangati Augustus untuk terus berjuang. “You get to battle cancer. That is your battle. And you’ll keep fighting.” Namun Augustus seperti sudah mengetahui ujung dari perjuangannya.“What am I at war with? My cancer. And what is my cancer? My cancer is me. The tumors are made of me. They’re made of me as surely as my brain and my heart are made of me. It is a civil war, Hazel Grace, with a predetermined winner.

Bagaimana ya melukiskan perasaan setelah baca buku ini, susah untuk dijelaskan.

Sudah lama saya ingin membaca buku ini. Review dari book blogger membuat saya penasaran disamping cover bukunya yang menarik hati, awan dan biru.  Harga buku hardcovernya lumayan mahal buat saya, saya pikir lebih baik membeli versi paperbacknya saja. Setiap mampir ke toko buku di bandara,saya mengecek apakah sudah ada edisi paperback atau belum. Yahh masih belum terbit juga. >.< Akhirnya mendapat kiriman ebook dari mbak Desty. Thanks you so much mbak. :)  The Fault in our stars telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan tidak lama lagi akan terbit. Jujur saja saya kaget melihat cover bahasa Indonesianya yang ummm..ummm..kok gitu ya? 

Monday, December 17, 2012

Pulang


PulangPulang by Leila S. Chudori


My rating: 5 of 5 stars




"Bagaimana caranya memetik Indonesia dari kata I.N.D.O.N.E.S.I.A ?"



Disaat meletusnya peristiwa 30 September 1965, Dimas Suryo berada di Chili menggantikan Hananto Prawiro untuk menghadiri konferensi wartawan internasional.  Kondisi di Jakarta mencekam. Segala sesuatu yang berhubungan dengan partai komunis (anggota partai, simpatisan dan keluarga) diamankan. Kantor Berita Nusantara yang dekat dengan partai komunis kiri tak luput digulung tentara. Sebelum terjadi peristiwa 30 September, meja redaksi  Kantor Berita Nusantara terbelah menjadi dua kubu. Kubu pengagum PKI dan kubu yang gerah dengan segala sesuatu yang berbau kiri. Dimas tidak menetapkan pilihannya di kubu mana pun. Ia mempunyai pemahaman ideologi sendiri. Dimas berkawan dekat dengan Hananto Prawiro dan Nugroho yang 'kiri' tapi juga sering berdiskusi dengan yang mempunyai pandangan kebalikan seperti Bang Amir.  

Dimas, Nugroho dan Risjaf sangat cemas di luar negeri karena komunikasi ke Indonesia sangat sulit dilakukan. Hananto Prawiro termasuk dalam daftar orang yang dicari. Tentara menginterogasi Surti Anandari, istrinya, bersama ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Paspor Dimas, Nugroho, dan Risjaf dicabut yang seketika membuat mereka hilang kewarganegaraan dan tanpa identitas.  Mereka terlunta-lunta di negeri orang.  Pintu pulang ke rumah tertutup. Dari Santiago, Havana, dan Peking, Perjalanan Dimas bersama ketiga temannya, Nugroho, dan Risjaf berakhir di Paris, Perancis. Tjai menyusul kemudian,sebelumnya ia berhasil menyelamatkan diri ke Singapura.

Le coup de foudre,cinta pada pandangan pertama. Demikian lah Vivienne Deveraux menggambarkan pertemuannya dengan Dimas di tengah unjuk rasa mahasiswa Paris 1968. Dimas menikah dengan Vivienne. Bersama ketiga sahabatnya, Dimas mendirikan restoran masakan Indonesia yang diberi nama ‘Restoran Tanah Air’. Dimas, Nugroho,Tjai dan Risjaf dikenal dengan empat pilar tanah air. Walaupun Dimas sudah menikah dengan wanita perancis dan dikaruniai seorang putri bernama Lintang Utara, ia tidak merasa Paris telah menjadi rumah baginya. Hatinya tetap terpaut dengan tanah kelahirannya yang jauh. Aroma Indonesia hadir dalam bentuk toples cengkeh dan kunyit di rumah Dimas. 

Lintang Utara mendapatkan tugas akhir untuk membuat film dokumenter. Awalnya Lintang ingin menyorot kehidupan imigran aljazair di Perancis. Dosennya, Monsiuer Dupont,menyarankan Lintang untuk melihat ke dalam dirinya dan lebih menggali akarnya, Indonesia. Bagi Lintang, Indonesia tanah air ayahnya hanya dikenal dari buku-buku ayah dan cerita dari ayah dan Om-om restoran tanah air yang terhenti di tahun 1965.  Lintang memutuskan untuk mengunjungi Indonesia.


"Katakan, apakah sebuah pohon yang sudah tegak dan batang rantingnya menggapai langit kini harus merunduk,mencari-cari akarnya untuk sebuah nama? Untuk sebuah identitas?". 
(Lintang Utara @ Pemakaman Pere-Lachaise)

Tahun 1998 Situasi Indonesia sedang tidak stabil secara ekonomi dan politik. Mahasiswa turun ke jalan dan menuntut penguasa orde baru mundur sebagai presiden Indonesia. Lintang mulai membuat filmnya dengan dibantu oleh Segara Alam. Ternyata melakukan wawancara mantan tahanan politik atau keluarganya tidak lah mudah. Banyak yang masih takut untuk menyuarakan ketidakadilan yang mereka alami selama bertahun-tahun. Salah satu narasumber yang berani berkomentar adalah Surti Anandari, ibu dari Segara Alam. Pasca peristiwa 30 September 1965, Surti diinterogasi berkaitan dengan kegiatan suaminya, Hananto Prawiro. Karena tugas film dokumenternya ia sempat diincar oleh 'lalat - lalat' intel. Tensi politik semakin tinggi dan kerusuhan mulai menyebar di Jakarta. 

Dimas mencoba mengunjungi Indonesia dengan paspor Perancis yang didapatkannya dari suaka politik. Dari mereka berempat hanya Risjaf yang mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia. Entah apa sebabnya. Berkali-kali mencoba,Dimas tetap tidak mendapatkan visa ke Indonesia. Boleh saja ia ditolak oleh pemerintah Indonesia tetapi ia tidak ditolak oleh tanah airnya. Dimas Suryo hanya ingin kembali ke rumah. "Aku ingin pulang ke rumahku, Lintang. Ke sebuah tempat yang paham bau, bangun tubuh, dan jiwaku. Aku ingin pulang ke Karet".

Novel ini mengambil latar belakang tiga peristiwa bersejarah yaitu peristiwa 30 September 1965, aksi mahasiswa perancis Mei 1968, dan jatuhnya pemerintahan orde baru 1998. Tema sejarah yang diangkat tidak lah ringan tetapi Leila S Chudori menuliskannya dengan bahasa yang mengalir sehingga enak dibaca. Ketika saya pertama kali membaca  sinopsis 'Pulang',saya langsung teringat dengan restoran Indonesia yang di Paris. Ternyata memang kisah dari Umar Said (Alm), Sobron Aidit (Alm), Kusni Sulang sebagai eksil politik menjadi salah satu inspirasi novel ini. 

Soft Launching novel 'Pulang' di Festival Pembaca Indonesia 2012

Emosi campur aduk ketika membacanya. Peliknya kehidupan empat pilar tanah air sebagai eksil politik di Paris diselingi kisah keseharian mereka yang kadang-kadang menghibur. Selain persoalan politik,terdapat konflik keluarga dan percintaan tokoh-tokohnya. Setting yang diambil di Paris bukan lah ikon kota yang terkenal seperti Menara Eiffel tetapi Pemakaman Pere-Lachaise, pemakaman sastrawan-sastrawan dunia. Dimas dan Lintang sering mengunjungi pemakaman ini dan menjadi tempat favorit Lintang untuk menyendiri. 

'Pulang' hadir berdekatan dengan 'Amba' yang ditulis Laksmi Pamuntjak yang keduanya telah saya baca. Dengan tema yang kurang lebih sama, masing-masing cerita mempunyai kekuatan sendiri. Jika ditanya mana kah yang lebih disukai, saya akan memilih 'Pulang'. Satu lagi yang saya sukai dari novel ini dan patut dikasih jempol adalah ilustrasinya. Keren!

Tuesday, December 11, 2012

Lidah Sembilu

Lidah SembiluLidah Sembilu by Damhuri Muhammad

My rating: 5 of 5 stars

“Bukankah kau telah menabung luka selama bermusim-musim? Mengacalah pada bekas luka-luka itu! Kelak lidahmu bakal fasih merangkai kisah”, Kisah yang Terkubur.


Lidah Sembilu adalah kumpulan 16 cerpen dari Damhuri Muhammad. Secara garis besar dari kumpulan cerpen ini saya kategorikan dalam dua tema.

Pertama tentang hal-hal gaib yang bersifat percaya tidak percaya termasuk dalam kategori ini ; Tuba, Perempuan berkerudung api, Buya, dan Lidah Sembilu. Cerpen Tuba,kisah bupati yang mati konon diguna – gunai karena ia terlalu lurus. Ia tidak membangun kampung kelahirannya setelah terpilih jadi bupati karena kampung kelahirannya berstatus sama dengan kampung – kampung yang lain. Cerpen Perempuan berkerudung api tentang Nilam Sari,gadis cantik dan siap menikah namun setiap lelaki yang meminangnya lari tunggang langgang sebelum akad nikah. Cerpen Buya,cerita seorang dipanggil ‘Buya’ yang memiliki tujuh bayangan. Dia menghilang terakhir kali bersamaan dengan kebakaran di Ka’bah, Mekkah. Cerpen Lidah sembilu yang menjadi judul dari kumpulan cerpen ini bercerita tentang seorang perempuan yang memasang susuk di lidahnya. Lidah yang lunak ini bisa mengiris-iris tajam hati pria yang mencintainya.

Kedua tentang merantau. Cerpen Taman Benalu, Menantu Baru, Anak Peluru, dan Merantau Cina membahas tema ini. Walaupun tidak hanya orang Minang saja yang merantau tapi merantau sudah menjadi ciri khas dari orang Minang. Kecemasan orang tua pada anak yang hidup di perantauan, takut anak cucunya putus dari kampung halamannya dan lupa dengan ‘akar’nya. Seperti anak peluru, yang sekali dilepaskan tidak kembali ke moncong senapan. Ketika anak-anak muda merantau, orang-orang pendatang di kampung lambat laun justru menjadi orang yang lebih baik dari segi ekonomi. Seakan-akan tidak menjadi tuan di rumah sendiri. Pulang kampung untuk menengok orang tua saja jarang dilakukan bagaimana selepas orang tua meninggal dunia. Harta warisan seperti rumah, sawah mungkin menjadi simpanan terakhir yang menghubungkan perantau dengan kampung halamannya. Beberapa tokoh utama dari kumpulan cerpen ini antagonis membuat tema tersebut diulas dari perspektif yang berbeda.

Di luar dari dua kategori diatas ada dua cerpen yang menarik buat saya yaitu Rindusorang dan Kisah yang Terkubur. Di cerpen Rindusorang yang berlatar belakang di kota yang dijuluki ‘Serambi Mekkah’ terdapat perubahan pergaulan anak mudanya. Yang agak beda yaitu cerpen Kisah yang Terkubur yang mengambil setting di Aceh. Kisah yang bikin bergidik mengenai tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara.

Ini pertama kalinya saya membaca karya Damhuri Muhammad. Buku ini salah satu buku yang saya dapatkan dari meja bookswap IRF 2012, masih berplastik mulus. Covernya tidak biasa menarik perhatian saya dan ditambah lagi membaca endorse di cover belakang yang menyebut kata ‘Minangkabau’. Mungkin sebagai pembaca yang latar belakang sama,cerpen-cerpen Damhuri Muhammad (khususnya yang mengulas tentang merantau) tidak sekedar cerita. Dalam bentuk lain saya menjumpai cerita tersebut dalam bentuk nyata.

Monday, December 10, 2012

Ayahku (Bukan) Pembohong


Ayahku (Bukan) PembohongAyahku (Bukan) Pembohong by Tere Liye


My rating: 3 of 5 stars





Dam, anak yang dibesarkan dengan kisah-kisah yang diceritakan oleh ayahnya. Ayahnya pandai bercerita. Dengan pengelanaan masa mudanya, ayah membawa Dam ke kisah Apel Emas Lembah Bukhara, Suku Penguasa Angin. Keluarga mereka hidup dengan sederhana. Walaupun Ayah lulusan terbaik master hukum luar negeri, ia memilih menjadi pegawai negeri biasa. Pesan-pesan dari kisah tersebut diamalkan dengan baik oleh Dam dalam menghadapi keusilan teman sekolahnya Jarjit. Jarjit berasal dari keluarga kaya dan sering mengolok-olok Dam dengan sebutan ‘keriting pengecut’. Bukankah ayah pernah bercerita bahwa suku penguasa angin bisa bersabar walau beratus tahun dizalimi musuh-musuh mereka? Suku itu paham, terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas.

Dam melanjutkan sekolah ke Akademi Gajah, sekolah asrama di luar kota. Dam harus berpisah dengan orang tuanya dan hanya pulang ke rumah saat liburan. Di asrama sesekali Dam melanggar peraturan misalnya dengan menggelar nonton bareng pertandingan sepak bola. Dam suka menonton pertandingan sepakbola apalagi jika idolanya yang juga keriting si El Capiten. Dihukum oleh kepala sekolah tidak membuat Dam kapok. Sewaktu temannya Retro ulang tahun,Dam menggelar pesta ulang tahun di kamar asrama. Sudah pasti keduanya dijatuhi hukuman. Kali ini mereka berdua dihukum untuk membersihkan perpustakaan sekolah. Ada udang di balik batu. Dam tidak tampak seperti orang yang menjalani hukuman. Dengan hukuman tersebut Dam memiliki banyak waktu untuk menggambar desain perpustakaan sekolah yang ia kagumi. Penjaga perpustakaan sekolah kurang ramah dan menyebalkan apalagi melihat murid yang bermain-main di daerah kekuasaannya. Setelah tugas mereka selesai, Dam akan menggambar dan Retro memilih untuk membaca. Retro menjelajahi sudut-sudut perpustakaan yang membawanya ke sebuah rak kecil dengan buku-buku yang sudah tua dengan halaman yang menguning. Dam tidak peduli dengan bacaan Retro. Hingga dia menyadari salah satu judul buku yang dibaca Retro terasa akrab sekali dengannya. Buku itu berjudul Apel Emas Lembah Bukhara.

Selama ini kisah-kisah yang diceritakan ayah terasa nyata. Karena ayahnya tidak sekadar bercerita tetapi ikut berada dalam kisah-kisah tersebut. Ayah yang memakan apel emas Lembah Bukhara. Ayah yang bertemu dengan suku penguasa angin. Ayah yang bertemu dengan El Capiten kecil, idola Dam. Dam mempercayai setiap kata yang diucapkan Ayah. Dan ketika membaca kisah-kisah tersebut hatinya mulai meragukan cerita masa kecilnya tersebut. Apakah Ayah berbohong? Orang yang dikenal jujur dengan integritas tinggi membohongi anaknya sendiri?

Semenjak kepergian ibunya, Dam memutuskan untuk tidak mempercayai cerita-cerita Ayah. Kepergian ibu meninggalkan kehilangan yang berarti bagi Dam. Setelah lulus dari akademi gajah, Dam melanjutkan kuliah di jurusan teknik arsitektur. Dam tidak kembali ke rumah orang tuanya. Dam menikah dan memiliki dua orang anak, Zas dan Qon. Ayahnya mengulang kembali kisah-kisah masa kecilnya kepada anak-anaknya yang sangat antusias mendengarkannya. Dam tidak menyukai hal tersebut karena berpendapat kisah-kisah tersebut adalah bualan omong kosong ayahnya. Dam tidak menyadari dari kisah-kisah tersebut ia tumbuh menjadi anak yang baik, ringan tangan dan sering berbagi. Dam juga tidak menyadari sketsa-sketsa karyanya berasal dari kisah-kisah masa kecilnya. Pertanyaanya apakah betul ayah berbohong?

Tidak biasanya Tere Liye menuliskan epilog dibalik penulisan novel ini,bagaimana ide ini telah ada dikepalanya. Sebelum novel ini diterbitkan draftnya dikirimkan ke sejumlah pembaca. Ada beberapa tanggapan bahwa novel ini mengingatkan mereka dengan cerita Big Fish. Saya belum membaca cerita Big Fish jadi tidak akan ikut berkomentar mengenai hal tersebut. Ketika membaca mengenai sekolah Dam, akademi gajah, saya malah teringat dengan Hogwarts-nya Harry Potter.

Ada banyak inspirasi dari kisah – kisah yang diceritakan Ayah Dam. Saya kutip beberapa yang saya sukai.

“Bangsa yang korup bukan karena pendidikan formal anak-anaknya rendah, tetapi karena pendidikan moralnya tertinggal, dan tidak ada yang lebih merusak dibandingkan anak pintar yang tumbuh jahat. Orang-orang dewasa yang jahat sulit diperbaiki meski dihukum seratus tahun, jadi berharaplah jadi generasi berikutnya perbaikan akan datang”.

“Hakikat sejati kebahagiaan itu berasal dari hati. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Mata air dalam hati itu konkret. Bahkan ketika musuh mendapat kesenangan,kita bisa ikut senang karena hati kau lapang dan dalam. Sementara orang yang hatinya dangkal,sahabat baik mendapat nasib baik, segera iri hati dan gelisah. Itulah hakikat sejati kebahagiaan. Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam dengan sumber mata air sebening air mata memperolehnya tidak mudah, kau harus terbiasa dengan kehidupan bersahaja, sederhana dan apa adanya. Kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih”.

Tuesday, December 4, 2012

Tiga Manula Jalan - jalan ke Pantura

Tiga Manula Jalan-jalan ke PanturaTiga Manula Jalan-jalan ke Pantura by Benny Rachmadi

Penerbit : Penerbit KPG

My rating: 4 of 5 stars



Lanjutan dari kisah persahabatan tiga aki-aki kocak; Waluyo, Liem, dan Sanip. Waluyo rindu kampungnya, Tingal, yang telah ditinggalkan selama empat puluh tahun. Liem berinisiatif mau mengantarkan Waluyo pulang kampung. Masalahnya Waluyo lupa letak Tingal ada dimana antara di Jawa Tengah atau di Jawa Timur. *Hadeuh,namanya juga kakek-kakek* Dimulai lah perjalanan mudik dari Jakarta menyusuri jalur pantai utara pulau Jawa.

Di Pantura kita akan menjumpai fenomena sosial yang sering kita lihat seperti pasar tumpah, truk gandeng, pungutan liar oleh petugas DLLAJ, peminta sumbangan. Fenomena-fenomena ini digambarkan dengan jenaka tapi 'mengena'. Selain itu,keunikan masing-masing kota yang disinggahi juga diulas. Bagi saya yang jarang melewati jalur pantura, keunikan tersebut informatif. Contohnya kuliner-kuliner khas pantura seperti nasi jamblang di Cirebon,kupat glabed di Tegal,sate blengong di Brebes, nasi gandul di Pati. Dari Jakarta hingga Trowulan,ibukota kerajaan Majapahit, Ada-ada saja tingkah lucu tiga manula ini. Berhasilkah tiga manula sampai ke Tingal ?. Ayo Mbah coba diinget-inget dulu ya. ;)

Salah satu bagian cerita yang saya sukai yaitu ketika tiga manula saat sedang berada di Cirebon.

"Mega Mendung"

Waluyo : bentuk awan di cirebon itu beda,ya..
Liem : apa bedanya? Dimana-mana bentuk awan ya sama aja...
Sanip : Dari Depok ampe London gitu-gitu aje,wal!
Waluyo : kalian mesti melihat dengan mata batin yang peka
Liem : ngeliat awan aja ribet.. Beda apa sih?
Sanip : Au,ah!
Waluyo : cuma orang-orang tertentu yang bisa lihat.*melihat awan yang tampak seperti motif batik awan megamendung*

Sebenarnya saya bukan pengkoleksi komik,suka sayang beli mahal-mahal tapi dibaca sebentar sudah tamat. Semenjak Benny Rachmadi menerbitkan ‘Tiga Manula jalan-jalan ke Singapura’, saya jadi ngefans sama aki-aki ini. Tidak hanya karena guyonannya menghilangkan stress tapi juga mengandung kritik. Semoga perjalanan Tiga Manula berlanjut ke kota-kota lain ya. Saran: keliling Indonesia pasti seru tuh. :)


View all my reviews

Wednesday, November 21, 2012

Wishful Wednesday 5



Aku mau rekap wishful Wednesday dulu dari awal blog hop:

1.      Anatomy of Disapperance – Hisham Matar
2.   Sumatra Barat Plakat Panjang – Rusli Amran
3.   Cairo Trilogy – Naguib Mahfouz
4.   Time Keeper – Mitch Albom

Keempat-empatnya belum terpenuhi. Semoga dalam waktu dekat bisa terpenuhi,niatnya mau hunting di Indonesia Book Fair. Hehehe. Wishful Wednesday hari ini 21 November 2012 sangat special karena Mbak Astrid yang akan berulang tahun lusa 23 November dan ia akan mengabulkan 2 wish yang beruntung. Aheey! Happy birthday Mbak Astrid. :) Jadi posting wishlist sekalian ngarep juga wishlistnya dikabulkan.*baca doa*.

Marilah menengok wishlist kali ini:

“Cantik itu Luka – Eka Kurniawan”

Sinopsis :
Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.

Link tobuk online --> gramedia.com

Silahkan kalau mau ikutan Wishful Wednesday Giveaway,ini dia aturan mainnya disini. Semoga beruntung ! :)

Wednesday, October 31, 2012

Jeritan Hati Nurani : Dilema Kehidupan Sang Hakim

Jeritan Hati Nurani : Dilema Kehidupan Sang HakimJeritan Hati Nurani : Dilema Kehidupan Sang Hakim by J.M. Coetzee

Penerbit  : Yayasan Obor Indonesia

My rating: 3 of 5 stars



Si Aku adalah seorang hakim tua bekerja di sebuah kota perbatasan. Tahun-tahun ia bertugas mengurusi perkara yang sepele. Namun situasi kerajaan semakin tegang dalam menghadapi penduduk asli yang disebut kaum barbar. Desas- desus yang berkembang kaum barbar akan bersatu untuk menyerang kerajaan. Posisi kota di perbatasan semakin terancam. Serangan kaum barbar terjadi dua puluh mil dari pusat kota mengakibatkan perubahan bagi penduduk. Pasukan kerajaan menangkap seorang lelaki dan anak kecil yang dicurigai kaum barbar dan membawanya ke kota. Hakim tidak menyukai cara interogasi yang dilakukan Kolonel Joll yang menyebabkan kematian. Tak lama kemudian, pasukan tersebut membawa orang-orang yang lebih banyak. Mereka dipaksa menunjukkan dimana keberadaan kaum barbar. Hakim membawa seorang gadis muda dari kumpulan orang-orang tersebut ke apartemennya. Tindakan hakim tersebut dinilai memalukan karena ‘memungut’ gadis dari kaum barbar dan menjadikannya teman tidur.

Hakim berniat mengembalikan gadis tersebut kembali ke kaumnya. Kaum barbar hidup nomaden. Rombongan hakim menempuh perjalanan jauh di ujung musim dingin. Sekembalinya ke kota, pasukan militer sudah menguasai kota. Hakim tersebut ditangkap dengan tuduhan menjalin kontak dengan kaum barbar yang merupakan musuh dari kerajaan. Posisinya sebagai hakim dilucuti.

Ketika pasukan berhasil menangkap sekelompok kecil kaum barbar, laki-laki bar-bar ditelanjangi dan diarak ke alun-alun kota. Penyiksaan dilakukan di depan umum tanpa melihat ada anak kecil yang menonton. Satu-satunya suara yang menentang adegan penyiksaan tersebut yaitu si hakim. Propaganda tentang keberingasan kaum barbar berhasil membuat keresahan pada masyarakat. Tanaman gandum yang rusak dicurigai disebabkan oleh ulah kaum barbar. Masyarakat menggantungkan harapannya kepada pasukan keamanan.

‘Jeritan Hati Nurani : Dilema Kehidupan Sang Hakim’ adalah terjemahan dari ‘Waiting for the Barbarians’. Judul terjemahannya mengacu pada suara hati dari si hakim. Cerita yang menyentil kehidupan apartheid di Afrika Selatan. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 yang saat itu Apartheid masih berlangsung. Suara hakim menunjukkan suara minor dari golongannya yang mayoritas tidak masalah terhadap tindakan biadab tersebut. Mengapa sebagai bangsa yang beradab malah melakukan tindakan yang biadab terhadap penduduk asli? Pengalaman membaca buku ini mengenalkan bagaimana rupa dari apartheid itu karena gambaran awal saya apartheid itu seperti diskriminasi rasial di Amerika Serikat. ‘Waiting for the Barbarian’ termasuk dalam great books of the 20th century yang diterbitkan oleh Penguin Books.


Tentang Penulis : J.M Coetzee.


John Maxwell Coetzee atau J.M Coetzee merupakan sastrawan kelahiran Cape Town. Afrika Selatan. Ia menerima nobel sastra pada tahun 2003. Penulis Afrika Selatan yang kedua mendapatkan nobel sastra setelah Nadine Gordimer. Karyanya yang berjudul  ‘Life & Times of Michael K’ dan ‘Disgrace’ mendapatkan penghargaan Man Booker Prize.  Kedua buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ‘Kisah Hidup Michael K’ (Jalasutra, 2003) dan ‘Aib’ (Jalasutra, 2005). Sejak  tahun 2006, J.M Coetzee menjadi warga Negara Australia dan tinggal di Adelaide.





Monday, October 29, 2012

Jalan Tak Ada Ujung

Jalan Tak Ada UjungJalan Tak Ada Ujung by Mochtar Lubis

Penerbit : Yayasan Obor Indonesia

My rating: 4 of 5 stars



“Saya sudah tahu –semenjak semula—bahwa jalan yang kutempuh ini adalah tidak ada ujung. Dia tidak akan habis-habisnya kita tempuh. Mulai dari sini, terus, terus, terus, tidak ada ujungnya. Perjuangan ini, meskipun kita sudah merdeka, belum juga sampai ke ujungnya. Dimana ujung jalan perjuangan dan perburuan manusia mencari bahagia? Dalam hidup manusia selalu setiap waktu ada musuh dan rintangan-rintangan yang harus dilawan dan dikalahkan. Habis satu muncul yang lain, demikian seterusnya. Sekali kita memilih jalan perjuangan,maka itu jalan tak ada ujungnya. Dan kita, engkau, aku, semuanya telah memilih jalan perjuangan”.- (Hazil, Jalan Tak Ada Ujung)

Kondisi sosial politik Indonesia pasca deklarasi kemerdekaan masih belum stabil. Kota Jakarta masih dikuasai oleh tentara sekutu yang melakukan penggeledahan sesuka hati. Laskar-laskar rakyat masih melakukan pertempuran di daerah Bekasi – Karawang. Guru Isa ikut bergabung dalam perjuangan. Dalam pergerakan ia berjumpa dengan pemuda bernama Hazil. Kecocokan mereka dipersatukan oleh musik. Tidak seperti Hazil yang telah memilih berjuang dengan sepenuh hati, Guru Isa berjuang karena ketakutannya. Takut dengan anggapan orang sekitar. Tuduhan menjadi mata-mata sangat serius karena bisa saja langsung dieksekusi mati. Ketika Guru Isa berada dalam perjuangan, ketakutannya semakin bertambah. Ketakutan-ketakutannya menjadi mimpi buruk di setiap malam. Walaupun ia tidak mengatakannya secara terus terang, istrinya Fatimah mengetahuinya.

Walaupun statusnya sebagai guru mendapatkan penghargaan lebih dari masyarakat namun gaji Guru Isa tidak lagi mencukupi kebutuhan keluarganya. Sementara tidak mungkin untuk meminta kenaikan kepada kepala sekolah. Akhirnya Guru Isa mengambil buku-buku tulis baru dan menjualnya ke toko alat tulis. Hati nuraninya menentang pertama kalinya tetapi keadaan membuatnya mengabaikan rasa bersalahnya.
Sementara itu Hanzil lebih banyak terjun langsung dalam perjuangan. Dia menghampiri rumah Guru Isa jika ada tugas perjuangan atau untuk bermain biola. Frekuensi kedatangannya tidak menentu. Kadang-kadang ia menghilang cukup lama.

Suasana dari novel ‘Jalan Tak Ada Ujung’ ini suram dan mencekam. Mochtar Lubis tidak hanya menggambarkan suasana Jakarta pada saat revolusi tetapi juga situasi sosial yang diwakilkan lewat tokoh-tokohnya seperti Guru Isa, Hazil, Ayah dari Hazil. “Sebagai kebanyakan orang di hari-hari pertama revolusi itu, Guru Isa belum menganalisa benar-benar kedudukannya, kewajibannya dan pekerjaannya dalam revolusi. Selama ini dia membiarkan dirinya dibawa arus. Arus semangat rakyat banyak”.

‘Jalan Tak Ada Ujung’ pertama kali diterbitkan pada tahun 1952 oleh penerbit PT Dunia Pustaka Jaya. Novel ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris 'A Road with no End' pada tahun 1968.


View all my reviews

Wednesday, September 26, 2012

Kafka on The Shore


Kafka on the Shore (Labirin Cinta Ibu dan Anak)
My rating: 3 of 5 stars

Kafka on The Shore : Labirin Asmara Ibu dan Anak
Penulis : Haruki Murakami
Penerbit : Pustaka Alvabet
Tahun terbit : 2008
Jumlah halaman : 597


Pada ulang tahunku yang kelima belas, aku akan lari dari rumah, melakukan perjalanan ke sebuah kota yang sangat jauh, lalu tinggal di sebuah sudut perpustakaan kecil.
 
Kafka Kimura (bukan nama sebenarnya) melarikan diri dari rumah, membawa  kabur uang ayahnya, dan bersikap seolah-olah sudah 17 tahun. Ia hidup berdua dengan ayahnya. Dari usia 4 tahun,ia ditinggalkan oleh Ibu dan kakak perempuannya. Kafka pergi ke daerah Takamatsu. Dalam perjalanan,ia bertemu dengan Sakura yang kurang lebih seumur kakak perempuannya yang hilang. Kafka ingin menghabiskan waktunya di perpustakaan. Dan sebelum datang ke Takamatsu,ia telah memiliki informasi mengenai perpustakaan yang ada di kota tersebut. Tujuannya adalah perpustakaan Komura,sebuah perpustakaan pribadi yang dibuka untuk umum. Perpustakaan ini dikelola oleh Nona Saeki dan Oshima. 

Suatu ketika Kafka pingsan dengan bajunya yang berlumuran darah. Ia panik karena takut telah berbuat salah atau kriminal,Ia meninggalkan hotel. Ia meminta bantuan Oshima untuk memberikan tempatnya menginap . Sosok Nona Saeki menarik perhatian Kafka. Konon Nona Saeki pernah menjalin cinta dengan anak lelaki keluarga Komura,pemilik perpustakaan Komura.  Mereka pernah berpisah kota karena kesedihannya Nona Saeki menciptakan lagu 'Kafka di tepi pantai'. Kafka berteori bisa saja Nona Saeki adalah ibu kandungnya. Suatu malam Kafka didatangi 'hantu' Nona Saeki yang berusia 15 tahun tapi mana mungkin itu hantu jika Nona Saeki masih hidup. Kafka pun jatuh cinta.

Satoru Nakata,seorang pria berusia 60 tahun yang mempunyai setengah bayangan, dapat berkomunikasi dengan kucing. Ia tidak bisa membaca dan menulis. Setiap bulannya ia mendapatkan subsidi kota dari pemerintah kota Tokyo. Kemampuan berbicara dengan kucing memberikan tambahan penghasilan untuk Nakata dengan mencari kucing peliharaan yang hilang. Nakata sedang mencari seekor kucing torti bernama Goma. Pencarian ini membawanya ke hadapan Johnnie Walker. Orang yang membunuh kucing-kucing dan mengumpulkan jiwa mereka. Johnnie Walker meminta Nakata untuk membunuhnya. Dalam tekanan dan provokasi dari Johnnie Walker,akhirnya Nakata menusuk Johnnie Walker. Nakata melaporkan dirinya pada polisi tapi perkataannya tidak dipercayai oleh polisi jaga. Dan ketika mayat Johnnie Walker ditemukan Nakata sudah pergi meninggalkan kota. 

Apa hubungannya Kafka dengan Nakata?

----------


Sebenarnya saya tidak ada keinginan atau planning membaca Kafka on the Shore. Buku ini sudah lama di rak buku yang belum dibaca. Saya tidak menemukan bukunya ‘Jejak Langkah’ nya Pram karena baru pindahan rumah. Mata saya tertumbuk pada Kafka on the Shore. Baiklah, saya akan mencoba membaca karya dari Haruki Murakami ini. Saya hanya baru mendengar namanya dari teman-teman goodreads. Kalau dari cover terjemahan bahasa Indonesianya, jujur saja tidak menarik. Sub judulnya ‘Labirin asmara Ibu dan Anak’ menancapkan asumsi kisah ini seperti sangkuriang di kepala saya. Dan ketika membaca pun jadi menunggu-nunggu bagian yang disebutkan di cover.

Awal buku ini saya kira ada tiga cerita yang berbeda; anak yang lari dari rumah, peristiwa misterius yang menimpa anak SD pada perang dunia kedua, dan kisah kakek yang dapat berbicara pada kucing. Apa benang merahnya? Harus cukup bersabar mengikuti alur ceritanya yang serupa labirin. Saya sempat tertidur membaca Kafka on the shores dan memimpikan si kakek Nakata yang bisa berbicara dengan kucing itu. :D 

Buku ini padat dengan  berbagai pengetahuan dari filsafat, mitologi yunani, sejarah, musik klasik dan lain-lain. Pengetahuan Kafka yang sedari kecil hobi membaca di perpustakaan bisa 'nyambung' berdiskusi dengan Oshima. Saya menyukai karakter Nakata yang kesannya lugu tapi langsung bengong mendapat kejutan mengenai kakek tersebut. Yang paling tidak saya sukai yaitu fantasi seksualnya Kafka yang memang diceritakan detail.  Hampir saja saya menyerah tapi ceritanya membuat saya tertantang untuk menyelesaikannya.    

Selesai membaca Kafka on the shore, saya merasakan kontradiksi, absurd tapi keren. Ceritanya di luar imajinasi. Kalau memang keren kenapa bintangnya cuma tiga? Karena saya tidak berhasil memahami imajinasinya Murakami ini. Banyak pertanyaan saya tak terjawab,'kenapa begini? kok bisa kayak gitu?'. 


Tuesday, September 18, 2012

Harimau! Harimau!


Harimau! Harimau! Harimau! Harimau! by Mochtar Lubis
My rating: 5 of 5 stars


Judul: Harimau! Harimau!
Penulis : Mochtar Lubis
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tahun terbit : 1992

Satu kelompok pengumpul damar yang terdiri dari Wak Katok, Pak Haji, Buyung, Sanip, Sultan, Talip dan Pak Balam hendak kembali pulang ke kampung. Selama di hutan mereka menumpang di huma milik Wak Hitam. Wak Hitam hidup menyendiri bersama istri mudanya, Siti Rubiyah. Orang-orang sering meminta jimat,mantra dan guna-guna kepada Wak Hitam yang dikenal dukun hebat.

Dalam perjalanan, Buyung berhasil menembak seekor rusa jantan dengan senjata lantak milik Wak Katok.  Rusa tersebut disembelih dan dibagi-bagi ke anggota kelompok. Tak lama kemudian terdengar suara auman ‘nenek’ dari tempat tertembaknya rusa. Mereka meneruskan perjalanan yang dibayangi kecemasan. ‘Nenek’ yang suaranya mereka dengar adalah harimau tua yang sedang lapar. Harimau tersebut marah dan semakin lapar mendapati buruannya telah raib. Mudah saja harimau tersebut mengikuti kelompok pengumpul damar itu, bau daging rusa tercium sangat jelas. Pelan-pelan ‘nenek’ mengikuti jejak mereka. Dan teror pun dimulai!

Korban yang jatuh pertama adalah Pak Balam. Ia diterkam harimau ketika sedang di sungai. Namun ajal belum menjemputnya, kaki dan punggungnya yang penuh luka-luka. Selagi masih ada kesempatan, Pak Balam membuat pengakuan dosa yang membebani hatinya. Ia membeberkan dosa-dosanya sewaktu perang melawan Belanda. Waktu itu Wak Katok membunuh teman seperjuangan mereka yang terluka. Walaupun yang melakukan perbuatan dosa adalah Wak Katok, Pak Balam merasa bersalah karena mengetahui dan tidak melarang perbuatan Wak Katok.  Ia yakin harimau tersebut dikirim oleh Yang Maha Kuasa untuk menghukum dosa-dosa mereka. Pak Balam mengajak yang lain untuk bertobat  “Akuilah dosa kalian. Akuilah dosa kalian. Harimau itu dikirim Tuhan untuk menghukum kita”. Pak Balam mengingau berulang-ulang tentang dosa, harimau, dan hukuman tuhan. Manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Masing-masing mereka mempunyai dosa yang disimpan dan ditutup rapat sendiri. Igauan dari Pak Balam yang sekarat ini meresahkan hati dan pikiran anggota lain yang teringat dengan dosa lama mereka.

Ada dua jenis harimau yaitu harimau biasa dan harimau jadi-jadian yang dikirim untuk menghukum dosa-dosa mereka. Harimau manakah yang mereka hadapi? Wak Katok menggunakan ilmunya untuk mengetahui jenis harimau yang mengikuti mereka. Mereka sedikit bernapas lega karena harimau tersebut harimau biasa. Lengah sekali, berikutnya Talip yang diserang harimau. Ia mati seketika. Dengan jatuhnya dua korban, Buyung menyarankan lebih baik mereka memburu harimau tersebut. Kelompok dipecah menjadi dua. Wak Katok, Buyung dan Sanip memburu harimau. Tanjung dan Pak Haji menunggui Pak Balam yang terluka di pondok bermalam mereka. Namun Tanjung tak tahan dengan igauan Pak Balam yang mengingatkannya dengan dosa terhitamnya hingga ia pergi menyusul tiga rekannya.

Harimau ini lebih cerdas daripada mereka duga. Mereka berputar-putar mencari jejak harimau. Dari jejak-jejak di tanah Harimau tersebut sempat mengejar babi hutan tapi ia berhenti dan kembali ke perhatiannya semula. Dan ketika menemukannya jejak yang masih baru, mereka berada di tempat makan mereka sebelumnya. Auman dan jeritan manusia merobek keheningan rimba raya dari kejauhan. Buyung hendak menolong tetapi Wak Katok melarangnya. Buyung menuruti ucapan Wak Katok karena ia dianggap pemimpin dari kelompok dan guru bagi Buyung. Mereka baru mengetahui bahwa jeritan tersebut milik kawan mereka sendiri, Tanjung, setelah kembali ke pondok. Sudah dua orang teman mereka mati dan satu orang masih kritis. Keesokan harinya Pak Balam pun menyusul dua rekannya ke alam baka.

Keadaan mereka semakin terdesak. Wak Katok meminta mereka mengakui dosa-dosa seperti pesan Pak Balam. Pak Haji yang dikenal penyendiri di kampung menceritakan dosa-dosanya. Sementara Buyung enggan mengakui dosa-dosanya, biarlah perzinahan antara dirinya dengan Siti Rubiyah, istri Wak Hitam, dibawa sampai mati. Wak Katok yang terkenal orang paling pemberani di kampung, jago silat, tinggi ilmu dukunnya sebenarnya menyimpan ketakutan dalam hati namun karena gengsi tidak ia tunjukkan. Ia menyesali ucapan Pak Balam yang membocorkan kejahatannya. Kenapa tidak langsung mati saja dia diterkam harimau?,pikirnya. Ia lebih meresahkan penilaian anggota kelompok lainnya yang kini memandangnya berbeda dibandingkan tobat atas dosa-dosanya sendiri.

Naluri untuk mempertahankan hidup memperbesar keberanian mereka. Disaat genting ini lah sifat-sifat asli mereka keluar. Siapa yang oportunis, siapa yang mau cari aman sendiri, siapa yang penakut, dan siapa yang peduli dengan keselamatan orang lain. Pemimpin yang selama ini mereka segani, keramati karena ‘ilmu’-nya yang tinggi ternyata tak mampu menyelamatkan mereka.

Berhasil kah mereka menyelamatkan diri dari intaian harimau ?

-----------

Nilai moral dan spiritualitas dalam novel ini sangat kental dicampur dengan ketegangan diintai oleh harimau. Secara gamblang Mochtar Lubis menggambarkan dosa-dosa besar manusia seperti mencuri, memperkosa, berzinah, dan membunuh. Harimau! Harimau! ditulis sewaktu Mochtar Lubis dipenjara di Madiun. Mochtar Lubis mendapatkan inspirasi dari pengalamannya bertemu harimau di hutan Sumatera. Menurut saya karakter yang paling juara dari tokoh-tokoh di Harimau! Harimau! adalah Wak Katok. 

Panthera tigris sumatrae (sumber dari sini)

Pertama kali mengenal Harimau! Harimau! melalui pelajaran Bahasa Indonesia. Saya pikir saya pernah membaca buku ini tapi tidak ada ingatan saya sama sekali tentang isi novel ini. Anggap saja saya membaca dari awal. Saya bernostalgia dengan cerita-cerita nenek saya tentang hutan di kampung kami yang ketika ia muda pernah bertemu beruang. Orang tua dulu menyebut harimau dengan panggilan 'Inyiak' yang artinya kakek dalam bahasa Indonesia. Namun membacanya sekarang, gambaran rimba raya yang masih perawan terdistorsi dengan kenyataan sekarang yang kita saksikan. Kerusakan hutan yang semakin parah dan populasi harimau Sumatera yang menuju kepunahan. Semoga kisah ini akan tetap bertahan untuk generasi yang mendatang.

Baca juga review karya Mochtar Lubis lainnya :
-          Pemburu Muda
-          Perang Korea


Wednesday, September 12, 2012

Wishful Wednesday 4


Wishlist minggu ini Novel Mitch Albom yang terbaru yaitu The Time Keeper. Awalnya saya menyukai karya-karya Mitch Albom setelah membaca For One More Day. Saya mengoleksi karya-karya lainnya; Tuesday With Morrie, Have a Little Faith, The Five People You Meet in Heaven. Dari twitternya Mas Amang (@scriptozoid), ada tautan untuk membaca 18 halaman pertama dari ebook  'The Time Keeper'.


Saya terhenti pada kata-kata sebagai berikut:


Try to imagine a life without timekeeping.
You probably can’t. You know the month, the year, the day of the week.
There is a clock on your wall or the dashboard of your car. You have a schedule, a calendar, a time for dinner or a movie.
Yet all around you, timekeeping is ignored.
Birds are not late. A dog does not check its watch. Deer do not fret over passing birthdays.
Man alone measures time.
Man alone chimes the hour. And, because of this, man alone suffers a paralyzing fear that no other creature endures.
A fear of time running out.


A fear of time running out. Kata ini seperti berulang-ulang di pikiran saya membuat saya merenung. :) Aaa jadi makin penasaran sama The Time Keeper. Saya tidak sabar membaca novel ini. Data dari goodreads menyebutkan novel ini  dipublikasikan per tanggal 4 September 2012.  Semoga cepat sampai ke Indonesia. :)

Mau ikutan Wishful Wednesday juga? Silahkan  mampir ke blog mbak astrid. :)

Monday, August 27, 2012

Student Hidjo

Student Hidjo

My rating: 2 of 5 stars






Judul buku : Student Hidjo
Penulis : Mas Marco Kartodikromo
Penerbit : Penerbit Narasi
Tahun Terbit : 2010

Setelah Hidjo tamat sekolah HBS, Ayahnya Raden Potronojo mengirim Hidjo belajar ke Belanda untuk menjadi insinyur. Ibunda Hidjo, Raden Nganten Potronojo, khawatir anak satu-satunya nanti akan terjebak dengan pergaulan bebas di Eropa. Hidjo dikenal anak yang berperilaku baik, tidak banyak bicara, kutu buku, dan pendengar yang baik. Hidjo telah bertunangan dengan Raden Ajeng Biroe. Mereka masih ada hubungan keluarga dan dari kecil sudah dijodohkan. Selama 7 tahun mereka akan berpisah, Raden Ajeng Biroe percaya Hidjo akan setia padanya. Walaupun sudah ada calon istri, Hidjo sering terkenang dengan kecantikan adik perempuan temannya, Raden Ajeng Woengoe.

Kepergian Hidjo ke Belanda membuat Ibu dan tunangannya jatuh sakit. Mereka beristirahat di Hotel Barataadem. Disana mereka bertemu dan berkenalan dengan Raden Adjeng Wongoe dan Ibunya,Raden Ayu Regent. Ayahanda Raden Adjeng Wongoe adalah Regent di Kabupaten Djarak. Kedekatan mereka selama di hotel membuat Raden Nganten Potronojo dan Raden Ajeng Biroe diundang untuk menginap di Djarak. Kakak laki-laki R.A Wongoe jatuh hati kepada R.A Biroe. Terjadilah cinta segiempat antara Hidjo-R.A Wongoe-R.A Biroe-Raden Mas Wardojo.

Hidjo mendapati kehidupan orang Belanda di Eropa berbeda dengan di Hindia Belanda. Di Belanda, Hidjo menumpang di rumah direktur maatschapij. Salah satu putri direktur, Betje, jatuh cinta dengan Hidjo. Sikap Betje jelas-jelas menaruh hati namun tidak ditanggapi oleh Hidjo. Selama beberapa waktu Hidjo masih memegang pesan ibunya.’Hati-hati dengan perempuan Eropa’. Karena kedinginannya,Betje pun mengolok-olok Hidjo dengan sebutan onzijdig (banci). Lama-lama,Hidjo menanggapi Betje juga hingga lupa lah ia dengan nasehat Ibunya.

Untuk mengenal sastra Indonesia pada masa kolonial,buku ini menarik. Namun ceritanya tidak sesuai harapan saya saat pertama kali membaca sinopsisnya. Judul ceritanya student Hidjo tapi porsi cerita mengenai Hidjo sedikit. Pertentangan budaya kolonial bukan dari tokoh bumiputera (Hidjo) tapi melalui tokoh Controleur Walter yang mencintai kebudayaan Jawa. Tokoh-tokoh bumiputera yang memang berasal dari kaum priyayi sepertinya tidak ada masalah dengan penjajahan. Bagaimana studi Hidjo di Belanda tidak diceritakan secara detail, lebih banyak menceritakan pergaulan Hidjo dengan Betje. Kisah R.A Wongoe-R.A Biroe-Raden Mas Wardojo yang berada di tanah air justru lebih dominan.

Student Hidjo merupakan cerita bersambung di harian Sinar Hindia pada tahun 1918. Dan diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1919. Marco Kartodikromo (dikenal sebagai Mas Marco) adalah seorang wartawan dan aktivis pergerakan zaman kolonial Hindia Belanda. Ia pernah bergabung dengan Surat Kabar Medan Prijaji pimpinan Tirto Adhi Soeryo. Ia berguru ilmu jurnalistik kepada Tirto Adhi Soeryo. Ia pernah berkali-kali keluar masuk penjara kolonial Hindia Belanda karena tulisan-tulisannya yang kritis. Mas Marco bergabung ke organisasi Sarekat Rakyat yang dipimpin, H. Misbach. Organisasi ini dikenal dekat dengan Partai Komunis Indonesia, Pada pemberontakan komunis yang gagal pada tahun 1927, Mas Marco ditangkap dan dibuang ke Boven Digoel hingga akhir hayatnya.

Thursday, August 16, 2012

Negeri Para Bedebah

Negeri Para BedebahNegeri Para Bedebah by Tere Liye


My rating: 4 of 5 stars



"Aku konsultan keuangan profesional,aku tidak peduli dengan kemiskinan. Yang aku cemaskan justru sebaliknya,kekayaan,ketika dunia dikuasai segelintir orang,nol koma dua persen,orang-orang yang terlalu kaya" -Thomas.

Bank Semesta milik Om Liem kalah kliring 5 miliar yang menyebabkan saham Bank Semesta dihentikan. Dalam goncang gancing perekonomian dunia yang tidak stabil,hal tersebut akan menimbulkan kepanikan. Nasabah Bank Semesta telah mengantri di kantor-kantor cabang. Nasabah ingin menarik dana mereka dari bank sementara dana di bank sudah disalurkan ke pihak ketiga dalam bentuk kredit dan produk keuangan lainnya. Lalu uang darimana untuk mengembalikan dana nasabah? Bank Semesta memang hanya sebuah bank menengah. Namun ketika kondisi krisis terjadi tidak ada pengaruh ukuran besar-kecilnya bank karena dampaknya akan memberikan efek domino bagi perekonomian.

Bank Semesta seharusnya sudah ditutup enam tahun ketika Om Liem membeli bank tersebut. Om Liem terlalu ambisius mengembangkan kerajaan bisnisnya. Banyak transaksi yang tak jelas asal muasal terjadi di Bank Semesta. Pengaruh Om Liem tidak bisa digunakan karena musuh-musuh yang senang ia jatuh banyak. Jika Bank Semesta tidak terselamatkan dan dinyatakan bangkrut,seluruh kekayaan Om Liem akan habis.

Satu-satunya yang bisa menolong Om Liem adalah Thomas. Upaya Thomas menyelamatkan Bank Semesta tidak mudah. Ada pihak yang menginginkan Bank Semesta hancur dan pihak tersebut tidak tinggal diam dengan aksi Thomas. Thomas tidak hanya memikirkan strategi yang tepat dan cepat tetapi juga mempertaruhkan nyawanya. Ia hanya punya waktu 2 hari.
Mengapa Thomas membela mati-matian Bank Semesta sementara sepanjang hidupnya ia membenci Om Liem? Jawabannya terletak di masa lalu Thomas. Om Liem adalah saudara kandung dari Papa Thomas. Walaupun begitu hanya beberapa orang saja yang mengetahui hubungan kekeluargaan mereka. Thomas hidup mandiri sejak Papa dan Mamanya meninggal dalam kebakaran rumah mereka. Dan ada dua orang yang secara tidak langsung bertanggung jawab membuatnya menjadi yatim piatu,seorang jaksa dan pejabat kepolisian. Setelah bertahun-tahun,dua orang ini kembali

Thomas menggunakan jaringan dari anggota 'fight club' rahasianya untuk menyelamatkan Bank Semesta. Mereka orang-orang yang menduduki posisi penting dari berbagai profesi. Thomas menagih janji mereka yang pernah berujar akan melakukan apa saja untuknya. Mereka sesama petarung jika berjanji tidak akan mengkhianati. Seperti menonton film action saja,alur ceritanya yang cepat membuat deg-degan dan ngos-ngosan. Pembaca ikut merasakan tegangnya pelarian Thomas dari menggunakan mobil ambulance, yatch,hingga pesawat terbang. Berbagai cara ia lakukan seperti membisiki pejabat sentral, menghadap ibu Menkeu,bertemu 'Putra Mahkota' tentunya akan lebih mudah tanpa menjadi buronan polisi dan dikejar oleh pasukan khusus.

Apakah usaha-usaha Thomas berhasil membuat Bank Semesta selamat?

Ada dua poin yang membuat saya termenung dari novel ini yaitu kekuasaan dan uang. Terkadang manusia tidak ada puasnya sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan salah satu atau kedua-duanya. Itulah yang membuat saya terhenti di kalimat perkataan Thomas di awal review ini. Ini nyata terjadi di dunia. Ah ngeri betul. Tapi percayalah manusia yang terlalu rakus akan keduanya cepat atau lambat akan terjerembab dalam keserakahannya sendiri.

Dalam novel ini akan banyak dijumpai teori-teori ekonomi,perbankan,krisis global. Tere Liye menjelaskan dengan perumpaan yang sederhana. Walaupun tidak punya background atau belajar ilmu ekonomi,kasus bank semesta bisa mudah dimengerti. Nah ketika membaca 'Negeri Para Bedebah' ini,saya merasa familiar dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan kasus serupa yang terjadi di dunia nyata. Mirip engga mirip sih.Hehehe :D Contohnya kasus Bank Semesta itu mirip sama Bank-yang-dibail-out-pemerintah-itu. Lalu karakter dari ibu menterinya seperti ibu-ex-menteri-yang-itu. Tokoh ‘Putera Mahkota’ mengacu ke siapa ya? Seperti saya bisa menebaknya. *sotoy* ;) Saya memang suka sekali memirip-miripkan atau memang mungkin ada sebagian kecil yang terinspirasi dari kasus bank-itu.

Yup saya setuju kalimat di belakang cover buku. Di Negeri Para Bedebah kisah fiksi kalah seru dibandingkan kisah nyata.




Wednesday, August 15, 2012

Wishful Wednesday 3


Wah sudah lama sekali engga ikut Wishful Wednesday. Rabu ini kembali ikutan bloghop dari blog mbak Astrid. Wishlist yang ketiga ini adalah Sugar Street & Palace Walk dari Naguib Mahfouz, Sastrawan Mesir. Sekaligus dua buku karena untuk melengkapi Cairo trilogy. Saya hanya mempunyai buku kedua dari Cairo Trilogy yaitu Palace Desire. Waktu iseng-iseng browsing sudah pernah menemukan dua buku tersebut di tobuk online local tapi harganya mahal. (T.T). Keinginan untuk memilikinya ditunda dulu sembari hunting siapa tahu nemu yang lebih murah. :D

Mau ikutan wishful wednesday bisa join lewat sini. :)

Sastra Indonesia Reading Challenge 2012


Kevakuman saya selama 3 bulan mengupdate blog buku ini memang parah. Baru tadi saya blogwalking ke blognya Bang Epi. Saya baru melihat banner ‘Sastra Indonesia Reading Challenge 2012’. Buku-buku sastra Indonesia milik saya memang sudah menghimbau-himbau untuk dibaca. Jadi biar semangat baca,ikutan juga. :D



Saya memilih level Pram yaitu membaca lebih dari 6 karya sastra Indonesia

1. Harimau harimau! – Mochtar Lubis (reread)

2. Senja di Jakarta – Mochtar Lubis (reread)

3. Jejak Langkah – Pramoedya Ananta Toer

4. Kumcer Teluk Wengkay – Korrie Layun Rampan

5. Padang Bulan – Andrea Hirata

6. Rahasia Selma – Linda Christanty


Mungkin judul bukunya berubah seiring waktu. Saat ini yang mau dibaca itu dulu. :) Yuk ikutan membaca Sastra Indonesia. Gabung ke Sastra Indonesia Reading Challenge 2012

Fiksi Lotus (Vol. 1)

Fiksi Lotus (Vol. 1)Fiksi Lotus by Ernest Hemingway


My rating: 4 of 5 stars


Fiksi Lotus Volume 1 mengumpulkan 14 cerita pendek dari sastrawan-sastrawan dunia. Hanya beberapa dari nama-nama tersebut yang sudah baca karyanya seperti Naguib Mahfouz, Ernest Hemingway, Anton Chekhov. Nama-nama yang lain hanya sebatas tahu saja seperti Franz Kafka, Jean Paul Satre, W. Somerset Maugham, dan Bjornstjerne Bjornson. Sisanya saya tidak mengenal nama-nama pengarang tersebut apalagi membaca karya mereka.

Cerpen yang sukses menghibur saya tergantung tema,gaya penulisan dan ending dari ceritanya. Ada tiga reaksi yang biasanya saya rasakan ketika selesai membaca cerpen. Pertama, Ouch! serasa tertohok dengan ending yang tidak terduga atau merasakan 'sesuatu' dari cerita tersebut. Kedua, Errrr..cuma gitu aja? Jika ceritanya terasa flat bagi saya. Dan ketiga, Mmmm…kemudian hening lalu kening berkerut alias tidak mengerti.

Ada tiga cerpen yang membuat yang saya sukai. Menunggu Fajar – Jean Paul Satre. Tiga tahanan yang dijatuhi hukuman mati. Ketiganya menunggu waktu eksekusi. Entah mengapa ketika membaca cerita ini membuat saya terngiang-ngiang lagunya ‘Peterpan –Menunggu Pagi’ : Apa yang terjadi dengan Hatiku/Kumasih disini menunggu pagi/Seakan letih tak menggangguku/Ku masih terjaga menunggu pagi. Dering Telepon – Dorothy Parker. Memang menunggu dering telepon yang tak kunjung datang dari lelaki yang disukai membuat uring-uringan. Ingin menghubungi lebih dahulu tapi tersangkut harga diri sebagai wanita, 'Masa sih aku duluan'. Pikiran macam-macam langsung menghampiri. 'Aku tidak mengerti mengapa pria bisa menelantarkan begitu mereka berhasil membuat wanita jatuh cinta terhadap mereka. Bukankah ini yang mereka cari?' Ouch! Saya berasa dejavu deh. :D Republick – Naguib Mahfouz. Keren! Salah satu sastrawan dunia favoritku. Ceritanya patut direnungi lebih dalam. Selain itu masih ada cerpen-cerpen lain yang menggigit: Menembus Batas – Saki, Charles - Shirley Jackson, Pemberian si Magi - O.Henry, Sang Ayah - Bjornstjerne Bjornson

Bagi saya cerpen yang termasuk kategori kedua,ya biasa-biasa aja, yaitu Teka-teki - Walter De La Mare, Kalung Mutiara – W. Somerset Maughan, Dilema Sang Komandan – Stephen Crane, Persinggahan Malam - Ernest Hemingway, Gegap Gempita - Anton Checkhov. Dan satu-satunya cerpen yang saya tidak mengerti adalah Pesan Sang Kaisar – Franz Kafka. Cerpennya paling singkat dibandingkan lainnya,hanya 3 halaman. Waktu pertama baca,saya belum menangkap cerita “Ha,udah selesai?”. Saya membolak-balikkan halaman dan mengulangi membacanya. *kening berkerut* Mmmm..tetap tidak mengerti. xD

Suka atau tidak suka hal bersifat subjektif,dikembalikan lagi ke masing-masing pembaca. Untuk memperluas wawasan tentang sastra dunia,Fiksi Lotus memberikan referensi yang cukup bagus karena tidak banyak karya-karya dari penulis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Korupsi

KorupsiKorupsi by Tahar Ben Jelloun


My rating: 4 of 5 stars


Buku ini menceritakan kisah hidup Murad,seorang insinyur yang bekerja di kementerian Pekerjaan Umum Maroko. Pegawai negeri yang hidup sederhana,jujur dan bermartabat. Posisinya cukup penting tanpa parafnya tidak ada ijin membangun. Dengan gajinya yang standar untuk menghidupi keluarganya,membayar yang sekolah anak-anaknya, dan sewa rumah tidaklah cukup. Ia kerap berutang pada warung tetangga. Murad mempunyai asisten bernama Hamid. Secara jabatan,Hamid berada di bawah Murad tapi gaya hidup Hamid berbanding terbalik dengan Murad. Hamid tinggal di vila,mempunyai mobil mewah,berlibur ke Eropa,mampu ke Mekkah dua kali setahun.

Murad bukannya tidak tahu ada negoisasi di luar kantor. Ia pun mendapatkan pemberian-pemberian dari pemohon ijin. Pemberian tersebut bentuknya bermacam-macam seperti Amplop penuh uang, kambing sewaktu Idul Adha, tiket pesawat untuk Umrah bahkan wanita cantik. Semuanya dikembalikan kepada pengirimnya. Murad dikenal mempunyai integritas 'manusia besi'. Pemohon ijin akhirnya mencoba

'Aku cuma tahu bahwa apa yang disebut mereka "sistem" itu tidak cocok bagi orang-orang seperti aku. Aku adalah sebutir pasir yang masuk ke dalam mesin korupsi itu dan menjadikannya berderit'

Kelurusan Murad membuat berang istrinya,Hilma. Hamid menyeret keluarganya ke dalam kemiskinan. Hilma ikut membantu pemasukan keluarga dengan menerima jahitan. Hilma membandingkan Murad dengan ipar-iparnya yang sukses. Karena pengaruh lingkungan dan keluarganya,Hilma jadi lebih menuntut. Mereka sering cekcok dan yang bisa membahagiakan Hilma adalah uang. Murad merasa cintanya pada Hilma terkikis pelan-pelan. Ia mulai memikirkan Nadia, sepupunya yang janda.

Direktur,atasan Murad, sudah cukup mengajarkan tentang 'keluwesan'. Namun Murad memiliki perbedaan pandangan dengannya.Bathin Murad seringkali dilema ketika ia berhadapan dengan amplop uang. Apakah ia terima atau dikembalikan. Jika diterima,ia bisa melunasi hutang-hutangnya dan untuk biaya berobat anak perempuannya,Karima.

Sebuah berkas dari Tuan Sabbane diserahkan Haji Hamid. Berkas itu terdiri dari dua amplop. Salah satu amplopnya berisikan uang dan tidak ada keterangan di sampulnya. Namun maksud hati Tuan Sabbane sudah jelas. Jumlah uang tersebut sama dengan empat kali gaji Murad. Jika melakukan hal tersebut dalam 2 minggu saja,ia bisa kaya. Sewajarnya tiap berkas harus mengikuti prosedur dengan melalui proses tender bersama yang lain. Ah proses tender itu hanya formalitas. Kembali bathinnya berperang.

'Kalau kulakukan hal itu,aku tak akan bisa mundur lagi. Itu akan menjadi awal dari jeratan. Kehidupanku akan berubah. Akan ada satu amplop dan amplop lainnya'

Murad akhirnya memilih mengosongkan amplop dan menyelipkan uangnya dalam buku tebal Jean Paul Satre. Murad merasakan dirinya menjadi orang lain. Pembenaran muncul. Ia tidak mencuri,tidak mengambil apapun dari siapapun. Ia hanya mempermudah seseorang untuk melakukan pekerjaan. Sementara itu kehidupan rumah tangganya goyah,hubungan Murad dan Nadia semakin dekat. Murad sering mengunjungi rumah Nadia. Buku tebal yang berisikan uang pun dititipkan di rumah Nadia.

Amplop pertama sudah dinikmati,berikutnya datang lah amplop kedua yang berisi dollar karena yang mengajukan dari perusahaan Amerika. Ketika menghabiskan ‘uang-uang pelicin’ kerapkali ia merasa gundah namun suara hatinya ia abaikan saja. Bercak-bercak putih muncul di wajah Murad,seolah-olah kulit dan tubuhnya menolak uang haram tersebut. Tak lama kemudian,Murad mendapat kunjungan dari 'tuan-tuan dari komisi'. Ruang kerjanya digeledah. Hasilnya Murad diskors dan dituduh menggelapkan harta rakyat. Yang dimaksud harta rakyat adalah mesin tik tua yang ia bawa pulang ke rumah. Tuduhan tersebut kesannya dicari-cari oleh 'tuan-tuan dari komisi'. Murad berdalih ia hanya meminjam (tanpa niat mengembalikan) dan bukan mencuri. Skorsing membuat Murad tidak mempunyai kekuasaan lagi. Tanda tangannya tiada arti.

Murad pada dasarnya orang yang jujur. Semua pekerjaan dilakukan sesuai alurnya. Yang membuatnya ia tergoda adalah desakan dari lingkungannya. Istri dan asistennya mempengaruhinya untuk korupsi. Dua kali menikmati uang amplop tapi ia justru diskors karena masalah sepele. Sementara orang-orang yang menikmati uang berjuta-juta seperti Haji Hamid tetap menikmati hidup tanpa gangguan.

Novel ini merupakan bentuk solidaritas pengarang Tahar Ben Jellaun kepada penulis Indonesia,Pramoedya Ananta Toer. Tahar sangat mengagumi karya-karya Pram. Penulis Maroko ini sempat berkunjung ke Jakarta namun ia tidak bisa menemui Pram. Saat di jakarta,ia membaca karya PramYang berjudul korupsi (1954) dan mengilhami buku yang berjudul sama dengan kasus yang terjadi di Maroko.

"Di bawah langit yang berbeda, dan berjarak beribu-ribu kilometer,ketika didera oleh kesengsaraan yang sama,kadang-kadang jiwa manusia menyerah pada setan yang sama" – Tahar Ben Jelloun.

Monday, April 23, 2012

The White Tiger

The White TigerThe White Tiger by Aravind Adiga


My rating: 5 of 5 stars

Penerbit : Sheila,imprint dari CV Andi (Penerbit Andi)

Tahun terbit : 2010





Pada masa lalu ada seribu kasta serta garis nasib di India. Sekarang hanya tinggal 2 kasta: kasta perut buncit & kasta perut rata. Dan, hanya 2 nasib: makan atau dimakan.

The White Tiger adalah Ashok Sharma alias Balram Halwai alias Munna, seorang enterpreneur sukses di Bengalore. Bagaimana caranya? Balram membunuh majikannya dan membawa lari uang 700.000 rupee. Ia memukul kepala Mr Ashok dengan botol minuman keras dan menusuk pangkal lehernya. Melalui monolog yang ditujukan kepada perdana menteri Wen Jiabao,Balram menceritakan kisah hidupnya,majikannya dan negaranya India. Ada ironi dan tragedi yang tidak ditemukan masyarakat dunia tentang India. Putar semua fakta yang pernah didengar tentang India melalui propaganda media maka yang akan ditemukan adalah kemiskinan, korupsi, suap, dan ketidakadilan sosial.

Balram Halwai dilahirkan di desa Laxmangarh di dekat distrik Gaya, India Utara. Ia dibesarkan di daerah sungai Ganga yang disebut penduduk, daerah Kegelapan. Balram termasuk anak yang pintar. Ketika Inspekstur sekolah datang,ia memujinya kecerdasan Balram. 'Di hutan,hewan apakah yang paling langka-sosok yang hanya muncul sekali dalam satu generasi' Harimau putih. 'Kau bagai harimau putih di tengah hutan ini'. Inspektur akan mengusulkan beasiswa untuk Balram. Namun hal tersebut tak pernah terjadi, Balram terpaksa putus sekolah karena kemiskinan. Ia dan Kishan,kakak laki-lakinya,mulai bekerja.

Beranjak dewasa, Balram dan Kishan pergi ke kota Dhanbad. Kota setengah matang yang dibuat untuk orang-orang yang setengah matang. Kota Dhanbad merupakan kota tambang batu bara. Sistem kasta masih berpengaruh di India. Ketika melamar pekerjaan,kasta menjadi pertimbangan. Balram berasal dari kasta Halwai,pembuat gula-gula. Orang-orang berpikir tentunya ia pandai membuat makanan manis. Nasibnya harusnya seperti nasib nenek moyang yang tak jauh-jauh dari pembuat gula-gula. Kishan meneruskan bekerja di kedai the Dhanbad. Sementara Balram menjadi sopir di kediaman Bangau. Penghasilan keduanya dikirimkan ke nenek mereka di Laxmangarh.

Thursday, April 19, 2012

The Book of Tomorrow

The Book of TomorrowThe Book of Tomorrow by Cecelia Ahern


My rating: 5 of 5 stars

Penerbit: HARPER

Tahun Terbit: 2010






“What if we knew what tomorrow would bring? Would we fix it? Could we?”


Buku ini diawali dengan cerita duka. Tamara Goodwin dibesarkan dalam keluarga kaya dan dibiasakan oleh kemewahan. Mendadak dunia Tamara terbalik sejak ayahnya ditemukan meninggal. Ayahnya meninggalkan hutang yang besar sehingga Rumah dan semua kekayaan mereka dijual untuk membayar hutang tersebut. Tamara dan Ibunya pindah ke rumah saudara laki-laki Ibunya,paman Arthur, yang terletak di daerah pedesaan. Minggu-minggu pertama terasa sulit bagi Tamara,masalah kematian ayahnya berkecamuk dalam pikiran Tamara. Ia seringkali berbantahan dengan Ayahnya masih hidup. Dan momen terakhir Tamara dan ayahnya yaitu ketika ia menghempaskan pintu dan berteriak 'aku tak ingin bertemu denganmu lagi. aku benci kamu'.

Selama di rumah Paman Arthur, segala keperluan Tamara dan Ibunya diurus oleh Bibi Rosaleen, Istri dari Paman Arthur. Suatu hari datang seorang petugas menanyakan alamat seorang yang bernama Sister Ignatius. Inilah awal mula perkenalan Tamara dengan Markus. Markus merupakan petugas perpustakaan keliling. Konsep travelling library digunakan karena kota kecil terdekat tidak mempunyai perpustakaan. Markus akan mendatangi rumah-rumah dengan bisnya. Buku yang dipilih Tamara sangat misterius, tidak berjudul dan awalnya tidak bisa dibuka. Yang dijumpai Tamara pertama-tama adalah halaman kosong. Ketika ia ingin menulis,tulisan-tulisan muncul dengan sendirinya menuliskan kejadian yang akan dialami oleh Tamara keesokan harinya.

Tamara merasa kesepian karena tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah yang tidak dikenalnya dan jauh dari pusat kota terdekat. Ibunya tenggelam dalam kedukaannya sendiri. Semakin hari kondisi Ibu Tamara semakin buruk. Ia tidak pernah keluar dari kamarnya dan tidur sepanjang hari. Bibi Rosaleen bersikap sangat protektif. Seringkali ia mendapati bibinya di dalam kamar tidurnya dan mengawasi dia dalam gelap. Bibi Rosaleen pun merahasiakan keberadaan Tamara dan Ibunya dari lingkungan sekitar. Tamara ingin memeriksakan Ibunya ke dokter. Tapi tindakannya ditentang oleh bibi Rosaleen,dia menganggap Ibu Tamara memerlukan waktu menyendiri untuk menyembuhkan kedukaannya.

Friday, April 13, 2012

BBI 1st Giveaway Hop : 99 Cahaya di Langit Eropa


Dalam rangka ulang tahun 1 tahun Blogger Buku Indonesia sebanyak 34 blog buku serentak mengadakan giveaway yang dimulai hari ini sampai dengan 26 April. Host giveaway hop by Mbak Fanda (Fanda’s Historical Fiction), Maya (Dear Readers), dan Oky (Kumpulan Sinopsis dary okeyzz).

Blog buku Reading is My Blood ikut berpartisipasi dengan hadiah buku *drum roll*: jeng..jeng..jeng..



99 Cahaya di Langit Eropa

: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa

Oleh Hanum Rais Salsabela & Rangga Almahendra


Wednesday, April 11, 2012

Wishful Wednesday (2)

Selamat hari Rabu. ^^

Weew, postingan terakhir blog ini yaitu Wishful Wednesday (1). Tak terasa udah sebulan tidak update review. Wah,hutang review buku semakin menumpuk. Hihihi. Untuk ikutan Wishful Wednesday, jangan lupa follow Books to Share ya. :)




Baiklah, Wishful Wednesday kali ini aku mau share buku inceranku yaitu: Sumatra Barat Plakat Panjang - Rusli Amran. Aku mengoleksi buku-buku tentang Sumatera Barat,kampung halamanku. Buku yang termasuk langka ini mengenai sejarah Sumatera Barat. Buku ini adalah lanjutan dari buku Sumatera Barat hingga Plakat Panjang. 

Wishlist : Sumatra Barat Plakat Panjang


Wednesday, March 7, 2012

Wishful Wednesday (1)

 
Yeay,,ikutan blog hop dari blog bukunya astrid


Aturan mainnya :

1.Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)

2.Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!

3.Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.

4.Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Wishlist Rabu ini yaitu :

Anatomy of a Disappearance - Hisham Matar

Monday, February 27, 2012

Istana Kedua


Istana Kedua by Asma Nadia
My rating: 4 of 5 stars

Berapa banyak pilihan yang dipunyai seorang istri,ketika tahu ada perempuan lain mencoba mendekati suami mereka dan membahayakan perkawinan? Pilihan pertama adalah bangkit dari kesedihan. Hadapi sang suami. Tatap tepat pada kedua matanya dan bertanya langsung.



Dunia Arini :

Tak pernah dibayangkan oleh Arini, suaminya diam-diam membangun istana kedua. 10 tahun pernikahan yang bahagia telah memberikannya tiga buah hati yang mereka cintai. Pras ialah sosok pria yang membuatnya merasa seperti kisah dongeng ala putri-putri yang berakhir indah dan bahagia selamanya . Apa yang membuat Pras mengkhianati cintanya? Apa yang salah di dirinya?


Ia tidak sanggup menanyakan secara langsung. Arini menemukan tagihan dan bon-bon yang tak pernah ia ketahui. Arini pun mencurahkan kegalauannya dalam tulisan. Ketidakharmonisan rumah tangga tidak hanya menimpa Arini tetapi juga sahabat-sahabatnya, Lia dan Sita. Lia bahkan bercerai dari suaminya yang berselingkuh dengan sekretaris. Lia pun jauh berubah, membuka kerudungnya dan merokok. "Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan ?"

Cari Aku di Canti

Cari Aku di CantiCari Aku di Canti by Wa Ode Wulan Ratna


My rating: 4 of 5 stars


Kumpulan cerpen ini terdiri dari 12 cerpen yaitu La Runduma, Cari aku di Canti, Bula Malino, Bulan Gendut di tepi Gangsal, Perempuan Nokturia, Catatan Harian Hans Mandosir, Kembang Sri Gading, Corfivollus, Meja Gembol, Kering, Peluru-peluru, dan Batavus. Judul kumcer 'cari aku di Canti' merupakan judul salah satu cerpen yang menurutku kurang menarik tapi judulnya cukup catchy. Secara keseluruhan saya suka dengan kumcer ini. Cerpen-cerpennya mengangkat tema lokal yang menarik untuk dibaca.


Cerpen yang paling saya suka yaitu catatan harian hans mandosir. Kisah seorang anak papua dari raja ampat yang suka menulis. Hans berhenti sekolah selain karena keterbatasan ekonomi juga perihal gurunya yang jarang datang karena kendaraan yang sulit. Surat yang ditujukan kepada Bapak Mentri sungguh mengharukan. Ada lagi kisah veteran perang di cerpen 'Peluru-peluru' yang terbiasa makan arang. Di masa tuanya yang pelik,Pak Wadiman berhak mendapat bantuan tunai dari pemerintah. Namun untuk mendapatkan bantuan,ia perlu membayar uang administrasi. Saat pembagian bantuan terjadi kericuhan di kantor kelurahan karena warga berdesakan dan saling dorong.

View all my reviews